February 11, 2009
Menghidupkan (Kembali) Pertanian
Menghidupkan (Kembali) Pertanian
Oleh: Toto Subandriyo
Abstraksi
Menurut data Sensus Pertanian Tahun 2003, rumah tangga petani (RTP) di Kabupaten Tegal berjumlah 110.505 KK. Dari angka itu 83.384 KK diantaranya merupakan RTP gurem. Sedangkan secara nasional RTP di Indonesia berjumlah 25,4 juta KK. Jika diasumsikan setiap KK petani terdiri dari empat jiwa, maka terdapat tidak kurang dari 100 juta orang, atau hampir 50 persen dari jumlah penduduk negeri ini, kehidupannya terkait langsung dengan dunia pertanian. Secara normatif, ditinjau dari dimensi sosial, ekonomi, dan politik, jumlah petani yang sangat besar ini tentu merupakan potensi sangat luar biasa bagi pembangunan. Namun dalam tataran praktek tidak selamanya teori-teori pembangunan dapat berjalan linier sesuai harapan. Kondisi sektor pertanian negeri ini jauh dari kondisi ideal negara agraris dengan pertanian sebagai gantungan hidup sebagian besar rakyatnya.
February 10, 2009
Sekolah Plus
Sekolah Plus: Alternatif Kebijakan Pendanaan Pendidikan
Bagi Masyarakat Miskin di Kabupaten Tegal
Oleh: Trianto Budiatmoko
Abstraksi
“Kebijakan” pendidikan gratis di Kabupaten Tegal dihadapkan pada tantangan eksistensial ketika ditemukan fakta bahwa 4.389 lulusan SD/MI se-Kabupaten Tegal tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP/MTs. Dari jumlah tersebut sebagian kecil diperkirakan melanjutkan ke SMP/MTs di kabupatenkota lain, sedangkan sebagian besar disinyalir tidak bisa melanjutkan sekolah karena faktor kemiskinan. Pendanaan pendidikan terutama bagi masyarakat miskin memang merupakan salah satu permasalahan mendasar yang dihadapi oleh dunia pendidikan di Indonesia. Kebijakan menggratiskan Sumbangan Pembiayaan Pendidikan (SPP) bisa dilihat sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap masyarakat untuk mengakses pendidikan, tetapi kebijakan tersebut belum menyentuh akar permasalahan pendanaan pendidikan bagi warga miskin. Dengan melihat kenyataan bahwa pendidikan gratis di Kabupaten Tegal baru sebatas “ikrar” dan “uji coba” serta tidak berhasil memecahkan akar permasalahan, maka Sekolah Plus merupakan alternatif kebijakan yang patut dikaji karena menawarkan pemecahan masalah pendanaan pendidikan bagi warga miskin secara lebih tepat. Sekolah Plus sebagai sekolah yang didesain untuk memberikan akses pendidikan bagi masyarakat miskin, sudah selayaknya dipertimbangkan sebagai satu kebijakan pendidikan yang “pro poor” di Kabupaten Tegal.
February 5, 2009
IdeA – Buletin Perencanaan Bappeda
Redaksi mengundang para penulis yang berminat untuk mengirimkan artikel yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan di Kabupaten Tegal secara umum. Read the rest of this entry »